Bertempat di Adhyaksaloka, Jakarta Timur, Jaksa Agung, Basrief Arief pada hari Senin (2/6) pukul 10.00 wib memberikan pengarahan serta ramah tamah kepada seluruh Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) dan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) se Indonesia.

Pengarahan Jaksa Agung ini dalam rangka kesiapan Kejaksaan dalam penanganan pelanggaran pidana pemilu Presiden dan Wakil Presiden tahun 2014.

Pemilu merupakan hajatan politik sehingga untuk mencegah kemungkinan terjadi intervensi politik dalam menegakan hukum tindak pidana pemilu,  Kejaksaan harus posisi netral, karenanya para jaksa diminta untuk bertindak profesional serta menjaga integritas dalam  menangani perkara pelanggaran pidana pemilu. Sebagai harapan terbesar dari penegakan hukum pelanggaran pidana pemilu yang adil, transparan dan menjamin kepastian hukum demi terciptanya iklim  kondusif yang akan membawa bangsa dan negara memiliki pemimpin yang amanah dan sanggup membuat masyarakat makmur dan sejahtera.

“Kejaksaan ingin menjadi salah satu kontributor untuk mewujudkan cita mulia tersebut. Amin”. Ujar Jaksa Agung.

“Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan sebagaimana sudah sering kita katakan bahwa tiada yang abadi didunia ini, termasuk jabatan yang kita emban. Makna dan hikmah  tersebut terlihat jelas pada saat acara-acara pelantikan, pejabat silih berganti, regenerasi adalah merupakan suatu keniscayaan dan Sunatullah. Selama saya menjabat saya bekerja dan berusaha keras  untuk mewujudkan apa yang menjadi dambaan dan cita-cita publik pada umumnya dan kalangan internal Kejaksaan pada khususnya untuk membawa Kejaksaan menjadi suatu lembaga yang dipercaya oleh masyarakat sekaligus peningkatan kesejahteraan pegawainya. Untuk itu selaku pribadi maupun selaku Jaksa Agung saya mengucapkan pamit sekaligus permohonan maaf apabila selama menjabat ada sesuatu yang kurang berkenan, sekaligus mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah sungguh-sungguh bekerja keras membantu saya untuk menunaikan amanah yang dipercayakan kepada saya.” ucap Basrief Arief dalam menutup pengarahannya”. (GNR)